Rabu, 17 Februari 2016

PRAJURIT SANDI MATARAM 17022016



            Kalau kita membandingkan dengan ilmu pengetahuan tadi, maka sinar terang tersebut adalah semacam komet (bintangberekor” lintang kemukus”) atau meteor. Namun dalam masa cerita ini sinar tersebut adalah semacam wahyu. Benarkah cahaya itu adalah wahyu, atau hanya hanya benda angkasa biasa.
Hanya Tuhan yang tahu….
Mendadak sinar terang itu berhenti tak jauh dari tempat orang yang bertapa itu. Perlahan-lahan matanya terbuka sejenak matanya meyipit lagi akibat cahaya yang menyilaukan. Namun setelah mengerahkan tenaga dalamnya ia terbebas dari silaunya cahaya itu. Tempat sekitar itu menjadi terang benderang . masih dalam keadaan duduk ia menatap tajam sinar terang di depannya, seakan tak mau berkedip barang sekejap saja. Perlu diketahui bahwa manusia pada umumnya amat mengharapkan adanya “wahyu”. Banyak manusia bertapa hanya berharap mendapatkan wahyu. Namun yang jelas bahwa wahyu itu tidaklah mudah untuk mendapatkannya. Karena wahyu tidaklah sembarang menyatu kepada orang. Dalam hal ini bukan orangnya yang mencari wahyu tapi sebenarnya  wahyu itulah yang mencari orangnya. Kalau diibaratkan wahyu adalah isi sedang manusia adalah wadahnya (tempatnya). Seperti halnya manusia bahwa wahyu itu adalah jodohnya, meskipun seseorang mencarinya dan mengubarnya , namun kalau bukan berjodoh ya tetap tak akan berhasil mendapatkannya.
            Si pertapa terkejut melihat sinar terang itu tiba-tiba pecah menjadi dua bagian, selanjutnya keduanya melesat sangat cepat meninggalkan tempat itu. Yang satu melesat ke Timur sedang yang satunya melesat kea rah barat. Si pertapa merenung sesaat, kemudian ia bangkit dan…
            “Wuuuusssss   !!!
            Iapun melesat mengejar cahaya itu yang menuju ke Arah Timur. Si pertapa adalah orang yang mempunyai ilmu kanuragan yang tinggi khususnya ilmu meringankan tubuh. Seseorang yang mempunyai ilmu mengentengi tubuh yang tinggi , maka ia akan dapat lari dengan cepat bagaikan terbang. Begitu pula dengan si pertapa. Ternyata ia melesat sangat cepat saking cepatnya hingga bayangannya saja yang terlihat. Kakinya tak menapak di tanah sedabg kakinya hanya bersandar pada pohon-pohon semak maupun daun-daun pohon.

versi pdf bisa donload di sini



Tidak ada komentar:

Posting Komentar